Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, telah terbitnya blog ini. Kami berharap kehadiran Blog ini dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh para guru, siswa dan orang tua siswa, selain dari itu dapat dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mengenal lebih jauh tentang PUSAT LAYANAN AUTIS KOTA BLITAR. Kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami tunggu.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
PUSAT LAYANAN AUTIS ( PLA )
Pusat Layanan Autis (PLA) adalah suatu unit pelayanan yang memberikan layanan terpadu dalam bentuk assesmen, intervensi terpadu , pendidikan transisi ,dan layanan umum melalui pembinaan dan agar anak autis memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan formal atau non formal.
TUJUAN PLA KOTA BLITAR
Menjamin sepenuhnya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh berkembang dan berpatisipasi secara optimal sesuai harkat martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas , berakhlak mulia dan sejahtera.
Visi Lembaga Pusat Layanan Autis:
Terwujudnya Pusat Layanan Autis yang mampu memberikan layanan terpadu untuk anak autis serta mengembangkan potensi anak dan kemampuan diri menuju kemandirian dan masa depan yang lebih baik.
Misi Lembaga Pusat Layanan Autis :
Misi Lembaga Pusat Layanan Autis Sebagai Lembaga penyelengaraan pendidikan khusus dan layanan khusus :
1. Kampanye dan sosialisasi
2. Diklat dan sumber belajar
3. Pusat asesmen
4. Pusat Pelayanan autis
5. Pusat informasi autis dan Pembinaan Ke-orangtuan
Ruang lingkup Pelayanan Yang Diberikan
1. Layanan Asesmen
2. Layanan Intervensi Terpadu
3. Layanan Pendidikan Transisi
4. Layanan Konsultasi Psikologi
5. Layanan Intervensi Medis
6. Pusat Penelitian dan Pengembangan
7. Pusat Informasi dan Sumber Belajar
8. Dan Lain-lain
Dalam memberikan terapi pada anak autis mempergunakan pendekatan atau metode yang disesuaikan dengan karakteristik anak. Pendekatan atau metode tersebut antara lain :
1. One on one (satu terapi satu anak, kecuali kelas sosialisasi )
2. Pendekatan ABA (Applied behavior Analysis)
3. Strategi visual (Pecs / Compic)
4. Son rise
5. Kaufman
6. Floor Time
7. Play therapy
8. Glen Dolman
9. Sensory motor training
10. Conductive Education
11. Development Therapy (gross motor dan fine motor skill)
12. Traning Skill (hand skill,socialskill,personalhygiene, etc)
13. dan lain-lain
Tenaga Terdiri Dari :
1. Sarjana Pendidikan Luar Biasa
2. Terapis (Wicara,Okupasi,Fisioterapi )
3. Sarjana Psikologi dan Psikolog klinis
4. Dokter Umum
5. Dokter Anak
6. Dokter Gigi Anak
7. Ahli Gizi
8. Pekerja Sosial/Sosiatri
9. Pustakawan
10. Tenaga Administrasi Magister Pendidikan
AUTIS
AUTIS
Autis adalah suatu gangguan yang gejalanya harus sudah muncul sebelum berusia 3 tahun, gangguan neurologi perfasif itu terjadi pada aspek neurologis otak dan mempengaruhi proses perkembangan anak. Akibat gangguan ini anak tidak dapat secara otomatis belajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Gejala Individu Autis yang harus muncul (salah satunya atau kesemuanya) adalah gangguan interaksi, gangguan komunikasi yang tidak diusahakan di atas dengan kemampuan komunikasi non verbal dan perilaku repetitive dan pola minat yang terbatas.
Gejala gangguan spectrum autis mencakup gangguan dalam interaksi sosial dan komunikasi, tetapi juga dicirikan oleh perilaku yang tidak biasa seperti gerakan berulang, mengepakkan tangan dan kurangnya kontak mata. Autis dapat terjadi pada siapa saja tanpa pengecualian, dan tidak semua penyandang autis mengalami fungsi intelektual di bawah rata-rata, bahkan tidak sedikit yang mencapai pendidikan tinggi dan memiliki keahlian luar biasa di bidang tertentu seperti melukis, matematika, music dsb.
Ciri-ciri Anak Autis
· Sulit bersosialisasi dengan orang lain
· Ekspresi emosi yang tidak tepat waktu dan tempat.
· Tidak pernah atau jarang sekali kontak mata.
· Tidak peka terhadap rangsang, suka menyendiri , sulit beradaptasi.
· Suka benda-benda yang berputar/ memutarkan benda.
· Dan lain-lain
Catatan :
Tidak semua anak autis menunjukkan ciri-ciri tersebut di atas, karena anak autis memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Individu autis tidak berbeda dengan individu lain non autistik artinya, kecerdasan setiap individu sangat bervariasi, karena tingkat kecerdasan setiap individu berbeda, intensitas gejala autis yang ada pada setiap individu autis bervariasi dan bisa mencapai pendidikan setinggi-tinggi dan ada juga yang tidak bisa di didik tetapi hanya dapat dilatih untuk kemandiriannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar